PRAMANDIGA Tempo Dulu

Pramuka MAN 3 atau yang lebih sering disebut Pramandiga, rupanya telah lama berdiri sebelum MAN 3, kurang lebih berdirinya tahun 1970 (Masih PGA). Pada masa itu, belum ada kepastian siapa yang mendirikan, namun kalau kita telusuri mulai berdirinya MAN 3, yang pertama kali merintis pramuka MAN 3 yaitu Bpk. Suparno B.A. dengan dibantu oleh Bpk. Lamidi. Pada masa itu, administrasi pramuka sudah cukup baik meskipun juga ada perubahan-perubahan yang dilakukan. Perubahan-perubahan yang mencolok dapat kita lihat pada nomor gudep pramuka. Perubahan-perubahan nomor gudep ini merupakan salah satu dampak dari pergantian PGA ke MAN. Selain itu, perbedaan yang mencolok antara pramuka masa PGA dan MAN adalah adanya KMD. KMD atau kursus mahir dasar pada masa PGA, guru-guru di PGA hampir keseluruhan mengikuti program KMD. Adapun keguunaan dari program ini untuk mencetak pembina-pembina pramuka yang handal dan memiliki skill yang tinggi.

Pada tahun 1985, kepemimpinan pramandiga diserahkan kepada Bpk. Lamidi. Beliaulah yang menjadi pembina pramuka saat itu. Dalam mengemban tugas ini beliau banyak sekali memberikan sumbangsih prestasi kepada pramuka. Beliau purna dari jabatan Pembina tahun 1987. Sebagai penggantinya dipilihlah Ibu Lasmirah sebagai Pembina yang baru. Dalam masa ini tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh beliau, kebanyakan beliau hanya meneruskan tradisi yang sudah dibentuk sebelumnya. Akhir tahun 1989, merupakan akhir jabatan beliau menjadi pembina pramuka. Lantas untuk meneruskan perjuangan pramuka di PGA, pada tahun 1990 dipihlah Bpk. Imam Syafi'i untuk menjadi Pembina baru pramuka. Pada masa ini, ketertiban dan kedisiplinan anggota dan siswa mulai diperketat serta administrasi sangga kerja juga sudah banyak yang lengkap. Pada masa ini juga, dimulai lembaran baru organisasi pramuka MAN 3. Hal ini dikarenakan pada masa itu sekolah kita tercinta oleh DEPAG diganti namanya dari PGA 3 tahun menjadi MAN 3 Kediri. Meskipun, telah terjadi perubahan identitas sekolah, namun hal ini tidak mempengaruhi tradisi yang sudah turun temurun di pramuka.
Pada akhir tahun 1992, Bpk. Imam Syafi'i igantikan oleh bpk Imam Ghozali. Pada masa ini, pramuka MAN 3 mulai berani memunculkan ide-ide yang luar biasa seperti halnya mengadakan Kemah Bhaktisos. Dimana kemah bhaktisos ini banyak sekali menyita perhatian teman-teman pramuka se-karisidenan Kediri. Hal ini dikarenakan dalam acara tersebut yang mejadi panitia bukan hanya anggota pramuka MAN 3 saja melainkan hamper seluruh anggota se-karisidenan Kediri antusias untuk menyelenggarakan acara tersebut. Disamping itu, pada masa ini banyak sekali prestasi-prestasi yang telah berhasil diraih oleh anak-anak pramuka MAN 3. Sehingga pantaslah jika masa ini merupakan masa kejayaan pramuka MAN 3.
Pada akhir tahun 1994, bapak Imam Ghozali di gantikan oleh bapak Sunyono. Pada periode ini juga tidak kalah hebohnya dengan periode-periode yang lainnya. Dalam masa periode ini pramandiga juga banyak sekali menerima penghargaan dari beberapa ajang perlombaan. Pada akhir tahun 1996, beliau digantikan oleh Bapak Lukman. Pada masa periode ini, bapak Lukman, berhasil mengadakan acara bhaktisos. Dimana pada acara tersebut anah paramandiga berhasil membangun pipanisasi di sebuah desa dengan dibantu oleh masyarakat sekitar. Setelah beberapa tahun menjabat, pada akhir tahun 2000, Pembina pramandiga diserah terimakan kepada bapak Zamroni. Pada masa ini, banyak sekali penghargaan yang diberikan kepada pramandiga, khususnya pada masa periode 2008-2009. penghargaan ini berasal dari daerah maupun nasional. Jika kita lihat dari perjalanan pramandiga yang begitu berat dan penuh haling rintang, seyogyanya kita sebagai generasi penerus pramandiga terus bersemangat dan berkreasi dalam memajukan pramandiga kedepannya. Karena kita harus ingat, segala sesuatu jika kita ingin sukses jangan lupakan masa lalu. Maju terus pramandiga…..! Ok.